Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang Paguyuban Satria Sunda Sakti Sukabumi periode 2021-2026
Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang Paguyuban Satria Sunda Sakti DPP pusat selasa (29/12/2021) Sukabumi dibuat gempar dengan acara penampilan kesenian-kesenian khas Sukabumi dalam rangka pelantikan Kepengurusan DPC Satria Sunda Sakti Kota Sukabumi.
Acara tersebut dihadiri tokoh-tokoh penting diantaranya jajaran Muspida Walikota Sukabumi, Kapolres, Kodim, kesbangpol dll, penasehat satria Sunda sakti Prof. Dr. KH. Fajar M Laksana, Ketua Umum Paguyuban Seni Budaya Sunda Satria Sunda Sakti KH.Yudi Irfan Daniel, para tokoh kasundaan seperti komunitas masyarakat adat sunda guriang dll.
Suasana yang mengasyikan itu hadir di pesantren Al-Fath, Kegiatan ini merupakan daya upaya dari satria sunda sakti untuk terus menjaga seni dan kebudayaan kesundaan di pesantren pesantren di Jawa Barat.
Adapun sajian dan kemasannya mengkolaborasikan seni seni dan kebudayaan kasundaan dengan kultur pesantren yang identik dengan seloga nyantri nyunda nyakola namun di gelaran ini lebih diutamakan ketradisiannya sehingga lebih kental dan terasa identitas kesenian Sundanya.
Selain itu acara tersebut dikemas sedemikian rupa agar lebih banyak lagi keterlibatan para pelaku Seni dan Budaya sehingga akan terciptanya sebuah kesatuan keselarasan dalam berkarya.
Ketua umum Paguyuban satria sunda sakti , kh. Yudi Irfan Daniel mengatakan ada 3 simbol bintang di bendera satria sunda sakti itu mengartikan bintang yang pertama artinya habluminnallah ,yang kedua artinya hablu minal alam, yang ketiga habluminnanas. Yang di garis bawahi disini adalah hamblu minal alam yang beliau mengatakan berseni ini tidak bisa lepas dari alam karena alat musik, lahan lahan pementasan dan bahkan inspirasi sekali pun itu banyak yang di ambil dari alam. Dan yang paling parah bagaimana kita akan melakukan pementasan dalam kondisi penuh bencana alam, apakah kita akan bisa nabeh calung dalam keadaan banjir, nabeh silat dalam keadaan longsor ” ungkap beliau
KH muhamad fajar juga selaku pimpinan pondok pesantren Al fath mementaskan satu kesenian sunda yang jarang di jumpai yaitu seni pementasan ngagotong Lisung.
” ngagotong Lisung ini merupakan warisan tak benda hang sudah di akui dan di legalkan oleh pemerintah sudah di teliti dan di taluntik, Lisung sendiri adalah singkatan dari Liang dan sanghiang Agung, Liang artinya kekuatan sanghiang Agung artinya yang maha Agung ” jelasnya.
Saat ini paguyuban seni budaya Satria Sunda Sakti Sudah terbangun di 12 cabang kota kabupaten di Jawa Barat.