Ketum FJ-JABADAR Sandi Priady; Pemdes Jagabaya Diperas, APH Harus Berani Tindak Tegas

BANDUNG,Wartadesa.Com-Sangat di sayangkan nama baik dan reputasi jurnalis atau wartawan kembali lagi tercoreng, oleh salah satu yang diduga yang telah dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan wartawan di salah satu media cetak ataupun Online.
Dari informasi yang beredar dan data yang di terima team Forum jurnalis Jawa barat dalam berita (FJ-JABADAR), Bahwa ada salah satu pemerintah desa (Pemdes) di kabupaten Bandung tepatnya Desa Jagabaya kecamatan Cimaung, mengeluhkan adanya tindakan yang dinilai Sarat intimidasi dan menakut-nakuti oleh seseorang yang mengaku wartawan sebuah media cetak/ online.(17/7/2021)
Hal tersebut dituturkan Kades melalui Sekdes dan dua staf Desa Jagabaya, kepada para jurnalis yang masuk ke forum jurnalis Jawa barat dalam berita (FJ-JABADAR).
Menurut rekan yang berada di forum jurnalis JABADAR, “Awalnya sang Wartawan meminta informasi penerapan Anggaran Desa, melalui surat yang bertema “Konfirmasi pra cetak” melalui pesan WhatsApp mengaku dari Bhayangkara 1.com, dengan tudingan yang sangat tendensius” ucapnya.
Selanjutnya pihak Pemdes Jagabaya mengundang Wartawan yang diketahui bernama Ugastra untuk ketemu di desa namun tidak bersedia dengan dalih yang belum jelas penolakannya.
Akhirnya perwakilan pihak Pemdes tiga orang yang dipimpin Sekdes menemui Ugastra ditempat yang diinginkanya, yakni seputar Baleendah Kab. Bandung
“Dalam pertemuan dengan Wartawan yang tampak didampingi seorang wartawan lainnya tersebut di tempat yang ditentukannya, akhirnya Dia (Wartawan) menawarkan penyelesaian.
“Jika berita tidak mau tayang dan ditindaklanjuti harus menyediakan uang sejumlah Rp.10 juta baginya, Rp. 5 juta buat kawannya serta tiga media lainnya, bila dihitung perkiraan sekitar harus ada Rp. 30 – 40 jutaan” ungkapnya dalam perkiraan.
Akibat prilaku yang telah terjadi ini mendapat banyak tanggapan pedas salah satunya dari ketua forum Jurnalis Jawa Barat Dalam Berita ( FJ-JABADAR ) Sandi Priady, pada Kamis 15 Juli 2021.
Menurut ketum FJ-JABADAR kepada rekan-rekan media “Ini merupakan preseden buruk bagi insan pers dengan masih adanya ulah wartawan seperti itu dalam menjalankan tugas jurnalistik” papar Sandi.
“Kejadian tersebut perlu disikapi, agar jadi epek jera kepada oknumnya, serta jadi perhatian dan pembelajaran bagi para insan pers lainnya dalam menjalankan fungsi jurnalis” tegasanya.
“Kami sangat menyayangkan masih maraknya oknum Wartawan preman ber-KTA yang merusak citra pers sebagai pilar penting negara dengan gaya tidak profesional dalam bertugas”
“Masih maraknya Wartawan yang dikatagorikan hanya bermodal ID Pers tanpa mengerti tupoksinya. Sekedar menakuti dan mencari amplop, itu perlu dikikis habis oleh pihak terkait agar memberikan epek jera, dan reputasi para insan pers tidak tercerdai,” tandasnya.
Sandi Priady menambahkan, semoga dengan kejadian yang dialami pemerintah desa Jayabaya seperti ini tidak terulang lagi, maka perlu peran serta baik diskominfo, dan lembaga-lembaga pers lainya, agar mendorong dan memperketat pengawasan dan memberikan penyuluhan kepada pihak perusahaan pers, jelasnya.
“Kejadian ini semoga menjadi parameter, bagi masyarakat maupun birokrasi tertuju untuk lebih waspada dalam menilai wartawan, jangan kembali terjadi tindakan oknum yang akan merusak citra pers dan merugikan masyarakat” mungkin ini bukan pertama kalinya terjadi masih banyak di wilayah wilayah lain mungkin hal seperti ini namun tidak mencuat kepermukaan.
Saya harap sebagai perwakilan dari forum jurnalis Jawa barat dalam berita (JABADAR) berharap hal ini tidak terjadi lagi, jadi kepada APH harus jemput bola dalam penanganan permasalahan ini, Pungkas Sandi Priady.
sumber : FJ-JABADAR Adjie
Editor : Admin